Definisi Akhlak: Pengertian, Manfaat Dan Contohnya.

Definisi akhlak – Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara hidup dan cara berpikir masyarakat dalam berbagai aspek.
Perubahan ini, di satu sisi, membawa kenyamanan, di sisi lain, menimbulkan kekhawatiran. Definisi akhlak Kemudahan pemenuhan kebutuhan hidup dan kecemasan akibat bergesernya tatanan nilai-nilai moral dalam masyarakat sebagai akibat dari pengaruh faktor eksternal pada masyarakat yang telah menemukan dan menyerap beberapa nilai dari luar. Definisi akhlak

Daftar Isi

Pengertian Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-Khulk yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan.

Pengertian Akhlak Menurut Para Ahli

Ahmad bin Mushthafa

Akhlak adalah ilmu dari mana jenis-jenis kebajikan dapat dipelajari, dimana kebajikan adalah realisasi keseimbangan antara tiga kekuatan, yaitu kekuatan pikiran, kemarahan dan nafsu atau nafsu.

Abu Hamid Al Ghazali

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, dari mana lahir tindakan yang terjadi dengan senang hati dan mudah, tanpa memikirkan diri sendiri dan tanpa pertimbangan awal.

Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani

Akhlak adalah yang sifatnya (baik atau buruk) berakar kuat dalam diri seseorang, dari mana tindakan lahir dengan mudah dan mudah, tanpa pemikiran atau pertimbangan.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 4 dikatakan bahwa “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung”. Dan dalam sebuah haditspun dikatakan bahwa “Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Sehingga jelas bagi umat Islam diseluruh alam berpatokan pada akhlaknya nabi Muhammad SAW. Akhlak terpuji yang ada dalam diri Rasulullah SAW patut kita jadikan contoh dan suri tauladan yang baik.

Macam-Macam Akhlak dan Contohnya

Macam-Macam Akhlak dalam Islam, Beserta Pengertian dan Manfaatnya - Hot Liputan6.com

Baca Juga: Contoh Gambar Keyboard Yang Perlu Diketahui.

Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah

akhlak yang terpuji merupakan salah satu jenis akhlak yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Contoh dari jenis moralitas ini termasuk pengorbanan diri, kejujuran, kesopanan, kesopanan, kebaikan, keadilan, kesabaran, dll. Sebagai Muslim, kita harus selalu menjaga sopan santun dalam kehidupan kita sehari-hari.

Al-Akhlaqul Mazmumah

Akhlakul mazmum, yaitu sikap dan perilaku yang buruk terhadap Tuhan, sesama makhluk dan makhluk lain serta lingkungan. Berdasarkan pemahaman akhlak yang buruk, diharapkan setiap muslim terhindar dari sifat-sifat tercela, karena sangat merugikan kehidupan seseorang, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan masyarakat, maupun dalam hubungan dengan Allah.

Manfaat Akhlakul Karimah

Seorang muslim kulit dianjurkan memiliki adat atau akhlak yang baik. Bagi mereka yang memiliki sikap seperti itu, dapat membawa manfaat dalam kehidupan sehari-hari dan di masa depan.

Beberapa manfaat macam akhlak terpuji:

1. Dicintai Nabi Muhammad SAW

Keutamaan pertama pemilik akhlaq al-karim adalah kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Orang muslim yang disebutkan dalam hadits, yang memiliki akhlak terpuji, kemudian menjadi orang yang dekat dengannya.

2. Berat Timbangannya di Hari Kiamat

Seorang muslim yang memiliki sikap akhlakul karimah di hari akhir kelak akan diselamatkan oleh Allah SWT. Selain itu, setiap muslim yang memiliki akhlakul karimah juga dapat mencapai derajat seperti seseorang yang berpuasa dan salat.

Contoh Akhlak Mulia

berikut contoh akhlak mulia antara lain:

1. Menjaga hubungan baik

Seperti halnya saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan.

2. Berkata benar

Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar pemikiran kita, membuat masukan / opini yang salah dan masyarakat terkadang mengikuti berita yang ternyata tidak benar kenyataan (hoax).

3. Tidak meremehkan orang lain

Allah memerintahkan bagi orang yang beriman, untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran kita.

4. Bersangka baik (Husnuzon)

Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar apa yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. Karena sikap suuzon itu ibarat “manusia memakan daging manusia yang sudah meninggal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *